Selasa, 29 Desember 2015

FUNGSI HASH DAN INTEGRITAS DATA

Barang bukti digital biasanya bersifat volatile yaitu mudah sekali berubah, mudah rusak, atau mudah hilang baik oleh kegiatan yang disengaja maupun kegiatan yang tidak sengaja misalnya perubahan arus listrik yang mengakibatkan kerusakan barang bukti. Untuk menjamin keaslian barang bukti digital bisa dilakukan dengan menguji nilai hashnya, jika terjadi perubahan 1 bit saja maka barang bukti tersebut dianggap tidak sah.
Menurut (Syngress, 2002) bahwa untuk menjaga integritas data dibutuhkan sebuah algoritma yaitu algoritma hashing. Hashing adalah transformasi aritmatik sebuah string dari karakter menjadi nilai yang merepresentasikan string aslinya. Menurut bahasanya, hash berarti memenggal dan kemudian menggabungkan. Hashing digunakan sebagai metode untuk menyimpan data dalam sebuah array agar penyimpanan data, pencarian data, penambahan data, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat. Ide dasarnya adalah menghitung posisi record yang dicari dalam array, bukan membandingkan record dengan isi pada array. Fungsi yang mengembalikan nilai atau kunci disebut fungsi hash (hash function) dan array yang digunakan disebut tabel hash (hash table). Hash table menggunakan struktur data arrayasosiatif yang mengasosiasikan record dengan sebuah field kunci unik berupa bilangan (hash) yang merupakan representasi dari record tersebut.

Chain of custody merupakan cara yang dilakukan oleh analist forensik untuk menlindungi barang bukti. Barang bukti harus benar-benar didapatkan dari sumber yang benar atau original. Untuk menjaga barang bukti dalam metode chain of custody dilakukan dengan cara menggunakan dokumentasi yang lengkap mengenai keluar masuknya barang bukti, simpan ditempat yang aman, yang mengakses barang bukti harus dibatasi, harus mencatat siapa saja yang mengakses barang bukti tersebut. Dalam chain of custody bertujuan supaya nilai hash barang bukti tidak berubah sehingga bisa menjadi barang bukti yang sah di pengadilan. 

Sumber :

Marshall, A. M. (2008). Digital Forensics : Digital Evidence in Criminal Investigation. Inggris: A John Wiley & Sons, Ltd.

Syngress. (2002). Scene of the Cybercrime: Computer Forensics Handbook: Computer Forensics Handbook (Vol. 1). http://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar