Sukses
merupakan suatu rangkaian panjang dari suatu perjuangan yang dipadukan dengan
kerja keras serta dibumbui dengan izin Allah, Sang pencipta alam semesta.
Sukses merupakan proses, yang tidak dapat terjadi dengan sendirinya. Banyak orang
memiliki dua kata dalam hidupnya terkait sukses, yaitu sukses itu sendiri dan
kegagalan. Dua-duanya berjalan beriringan melengkapi satu dengan lainnya. Dalam
kamus kehidupan ini justru kegagalan menjadi suatu pembelajaran penting untuk
mencapai kesuksesan. Seperti kata John F. Kennedy yang berujar bahwa “Hanya
mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan”, ataupun Thomas Alfa Edison
yang pernah mengatakan “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang
tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan (kesuksesan), saat
mereka menyerah”. Sukses dan kegagalan beriringan dalam rangkaian perjalanan
hidup ini. Beberapa rangkaian kesuksesan dan kegagalan membentuk saya menjadi pribadi
yang seperti sekarang ini, menjadi semakin dewasa setiap harinya dan semakin
matang menghadapi berbagai problematika kehidupan.
Berbicara
mengenai sukses yang terjadi dalam hidup ini, tidak terlepas dari rangkaian
kesuksesan dan kegagalan yang pernah saya alami ataupun visi luar biasa akan
sebuah kesuksesan besar di kemudian hari. Saya memiliki pandangan bahwasanya
sukses itu bukanlah hanya capaian yang telah kita dapat, namun sukses juga
terdapat pada mimpi-mimpi besar kita yang dengan berbagai daya serta upaya akan
dicapai dan diwujudkan nantinya. Bagaimanapun sukses merupakan apa yang telah
kita capai dan mimpi akan suatu kesuksesan yang kita rangkai.
Semua orang
mendambakan kesuksesan dalam kehidupan. Berbagai cara pun ditempuh untuk sebuah
kata “sukses” itu. Namun apa arti sukses yang sesungguhnya, bisa dilihat dari
berbagai sudut pandang yang berbeda. Tergantung darimana kita melihat dan
memaknai sukses tersebut. Ada yang memandang kesuksesan secara material. Mereka
melihat kesuksesan dari materi yang diperoleh, seperti harta yang melimpah,
rumah mewah, pangkat dan jabatan tinggi dan lain sebagainya. Tetapi apakah
dengan meperoleh semua itu, kita bisa merasakan kebahagiaan? Atau justru
kegelisahan kerana takut kehilangan semua itu.
Merubah Sudut Pandang
Sampai titik ini dalam kehidupan ini, saya merasa tidak memiliki
prestasi yang menonjol seperti orang lain yang menjadi juara lomba cabang
olahraga tertentu, mendapat penghargaan akademik, mendapat beasiswa, mendapat
hadiah, bonus, pekerjaan bergaji tinggi dan lain sebagainya. Dalam setiap kondisi
saya selalu berusaha memberikan yang terbaik dan hasilnya juga lumayan
memuaskan orang lain seperti teman dan atasan yang melihat hasil kerja saya.
Untuk semua itu saya mendapatkan penghargaan, respek, dan persahabatan, tapi
tidak ada satupun yang bisa kucantumkan dalam curriculum vitae sebagai
prestasi dan sebuah kesuksesan yang dapat dibanggakan.
Ini bukan berarti saya mengeluh dalam hidup, hanya saja saya merasa
heran sendiri dan terus berfikir lebih dalam. Inspirasi itu hinggap di dalam
layar monitor 14 inchi yang saya tatap setiap hari. Pada sore hari itu dalam menjelang
pulang saya menyadari kesuksesan terbesar dalam hidupku hanya dengan merubah
sudut pandang sedikit. Untuk bisa memahaminya saya perlu memberikan
gambaran sekilas perjalanan hidup saya. Saya adalah anak pertama dari 3
bersaudara, menjalani masa kecil di kampung yang sangat jauh dari kebisingan
perkotaan yaitu Kampung Sumber di daerah Sragen Jawa Tengah hingga memasuki
usia SMP. Pendidikan menengah aku jalani di salah satu SMU favorit di Sragen.
Tinggal di sebuah asrama pesantren yang didirikan oleh salah satu ormas Islam
terbesar di Indonesia, Hidup sendiri, terpisah dari adik-adik dan keluarga,
hingga aku kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Surakarta.
Tidak lama setelah lulus dari perkuliahan saya di pertemukan dengan bidadari
yang saat ini telah saya nikahi.
Dari perjalanan singkat di atas tidak semuanya saya jalani dengan mulus,
perjuangan dan perjalanan panjang serta penuh tantangan. Di masa saat memasuki
dunia perkuliahan hingga selesai perkuliahan saya seperti burung yang telah
pergi dari sarangnya, meninggalkan dunia pesantren yang di penuhi dengan aturan
dan menjalani perkuliahan. Tidak jauh kondisinya dengan saat tinggal di asrama,
karena selama perkuliahan saya tinggal di sebuah masjid di sekitar kampus.
Disinilah saya merasakan sukses terbesar dalam hidupku. Dalam tahun-tahun yang
berlalu itu, ditengah masyarakat, mengatur hidupku secara mandiri, memilih
teman sendiri, dalam kebebasan yang sebebas-bebasnya aku berhasil menjadi
dewasa, meraih kematangan, kemandirian tanpa insiden apapun. Tanpa terjerat
narkoba, seks bebas, atau perbuatan kriminal lainnya.
Di tengah perjalanan saya itu, babak baru pun saya mulai dengan
berorganisasi, berdiskusi, menjadi pembicara dalam sebuah acara, rapat,
begadang sampai larut malam pernaha saya jalani. Sebuah pengalaman yang tidak
akan pernah saya dapat manakala saya hanya berdiam diri layaknya mahasiswa
“kupu-kupu” (kuliah-pulang). Dalam berorganisasi banyak hal yang saya dapat,
mulai dari bagaimana menjadi anggota hingga pernah menjadi ketua umum di salah
satu organisasi di tingkat universitas.
Sebuah Perjalanan Panjang
Sekelumit kisah diatas akan akan mengawali perjalanan saya ke depan,
satu langkah yang akan mengawali, ratusan, ribuan bahkan jutaan langkah menuju
kehidupan yang sukses. Bukan hanya dalam hal materi, akan tetapi juga sukses
dalam memelihara diri, keluarga, agama, bangsa dan Negara.
Saya menyadari kesuksesan ini bukanlah atas
usaha dan kerja keras saya sendiri tapi buah dari do’a orang tua dan rencana
yang Allah swt rancang untuk diri saya. Kesadaran itu terasa kuat karena
kesuksesan ini tidak bisa saya klaim sebagai hasil peluh sendiri tapi bagian
dari skenario besar untuk bangsa ini. Hari ini saya berada pada kondisi yang
siap siaga untuk berkontribusi dalam masyarakat adalah buah dari kesuksesan
tersebut. Saya meyakini bahwa saya adalah bagian dari perwujudan do’a dan
pengorbanan orang-orang ikhlas, pahlawan tanpa nama, dan orang-orang terzalimi
yang menginginkan bangsa ini unggul dan menjadi tauladan serta negara ini
mewujudkan nama yang sudah lama disematkan yaitu sepenggal firdaus di muka
bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar