Apa
itu? Pagi ini, ketika berjalan-jalan di dunia maya saya bertemu dengan “Virtual
Reality”. Tentunya secara virtual juga karena perjalanan saya pagi ini pun
secara virtual. Sebuah hal baru yang menarik yang ku temui pagi ini.
Kenapa
menarik? Saya pun juga belum begitu memahami, saya hanya berkenalan lewat
sebuah tulisan. Lagi-lagi tulisan tersebut juga kutemui secara virtual lewat
dunia maya. Tapi mungkin bagi sebagian orang hal ini sudah menjadi sesuatu yang
biasa. Tapi apakah itu berarti saya sudah terlambat? Hehehe, tentu saja tidak,
Keep Smile n Istiqomah.
Apakah
sebenarnya Virtual Reality yang saya maksud? Virtual reality adalah teknologi
yang memungkinkan seseorang melakukan simulasi terhadap suatu objek nyata dengan
menggunakan komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi (3-D)
sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Sistem seperti ini
dapat digunakan untuk peramu obat, arsitek, pekerja medis, dan bahkan orang
awam untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang meniru dunia nyata. Sebagai
contoh, pilot dapat menggunakan sistem virtual reality untuk melakukan simulasi
penerbangan sebelum melakukan penerbangan yang sesungguhnya. Virtual reality
juga digambarkan dalam film seperti Congo. Pada film tersebut, Ami (sang
Gorila) menggunakan bahasa tanda dan sarung tangan (glove) virtual reality
untuk berkomunikasi dengan manusia.
Untuk
mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan
peralatan-peralatan yang dinamakan glove, headset, dan walker. Glove adalah
peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi
gerakan ke sistem virtual reality. Headset adalah peranti yang berfungsi untuk
memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan pandangan
lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia
nyata. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki.
Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar merasakan beban
seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa
berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa
atau medan berlumpur.
Cara
kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai
melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat
dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar
suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai
dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai
seolah merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik
maupun secara psikologis.
Sedikit
gambaran sederhana ini semoga mampu dipahami dan semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar