Minggu, 26 Januari 2014

Siapa Pemimpinya dan Bagaimana Memimpinnya?


Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya, Seorang penguasa adalah pemimpin bagi rakyatnya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang istri adalah pemimpin di rumah tangga suaminya dan anak-anaknya: dan dia bertanggung jawab atasnya. Seorang hamba sahaya adalah penjaga harga tuannya dan dia bertanggung jawab atas nya. Ketahuilah bahwa setiap kalian adalah pemimpin dan masing-masing mempertanggungjawabkan atas kepemimpinannya” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Umar)
Hadits di atas sudah tidak asing lagi di telinga kita, mengingatkan kepada kita akan sebuah tanggung jawab dari seorang pemimpin atas apa yang dipimpinnya. Setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanya itu. Memberikan penjelasan tentang kepemimpinan secara utuh tidaklah mudah, seringkali beragam atau tidak memiliki definisi tunggal, sehingga tidak dengan mudah untuk digeneralisasi, bahkan semakin menjadi tampak rumit atau kompleks ketika ditarik pada konsep-konsep normatif, yang tidak jarang pula bersifat multitafsir. Karena bisa dikatakan bahwa kepemimpinan tidak lepas dari dasar yang membuatnya sehingga pada akhirnya bersifat relatif dan subjektif. Sehingga munculah pertanyaan Seperti apakah sebenarnya kepemimpinan yang dipandang ideal itu?

Minggu, 19 Januari 2014

SIRAH NABAWIYAH



SIRAH NABAWIYAH
Abul Hasan ‘Ali al-Hasani an-Nadwi
Diterjemahkan oleh Muhammad Halabi Hamdi, S.Ag.,
Istiqomah, S.Ag., dan Adi Fadli, M.Ag.

BAGIAN 2
DARI KELAHIRAN YANG MULIA HINGGA KEBANGKITAN AGUNG

Sejak lahir, Muhammad telah menunjukkan keistimewaan yang luar biasa. Kepedihan sebagai anak yatim telah menempa pribadi Muhammad dan mempersiapkannya untuk menjadi manusia agung dan pionir perubahan di dunia ini. Selama lima tahun, Muhammad hidup terpisah dari sang ibu, Aminah binti Wahb dan tinggal di tengah keluarga Halimah as-Saadiyah. Setelah berumur lima tahun, Halimah dengan berat hati melepas Muhammad dan mengembalikannya kepada sang ibu.